Pages

Subscribe:

Kamis, 15 Desember 2011

PENGERTIAN DO’A

PENGERTIAN DO’A

Do’a adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah Swt dengan cara-cara tertentu. Berdo;a merupakan ibadah atau amalan yang amat penting, sekalipun ibadah bukanlah berdo’a semata. Begitu pentingnya do’a bagi umat Islam dan dalam kaitannya dengan hubungan secara vertikal (kepada Allah). Allah berfirman :

.... أُدْعُوْنِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ....... (المؤمن : 69)

“Berdo’alah kalian kepada-Ku (Allah) niscaya Aku (Allah) akan perkenankan do’a kalian”

Nabi Muhammad Saw bersabda :

“Barangsiapa yang tidak berdo’a kepada Allah, maka Allah akan marah dan murka kepadanya”, karena, “orang yang tidak berdo’a hanyalah orang yang sombong”.

Disamping itu, Allah senang jika ada hamba-Nya yang berdo’a memohon dan meminta kepada-Nya, sebagaimana yang digambarkan oleh Nabi Saw dalam sabdanya :

”Mohonlah kepada-Nya walaupun hanya mengenai soal tali terompahmu sekalipun”, dan, “Allah malu kalau tidak meletakkan kebaikan dalam tangan hamba-Nya yang menengadah memohon kebaikan-Nya, terutama di waktu-waktu yang baik, serta sungguh-sungguh meminta kepada-Nya. Siapapun orangnya, orang yang beriman maupun orang yang jahat sekalipun.

Do’a merupakan senjata dan bagian dari kehidupan yang menjadi ciri khas seorang mukmin. Ia adalah tiang agama, cahaya yang menghubungkan langit dan bumi, yang berfungsi sebagai jalan bagi seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Allah, dapat menenteramkan hati dan melapangkan dada, membuka pikiran dan menguak cakrawala dan wawasan. Sabda Nabi Saw :

Do’a merupakan inti, jiwa dan otaknya ibadah. Dan shalat pun, pada hakikatnya, hanyalah do’a belaka dari awal hingga akhir”.

Dalam berdo’a, ada beberapa hal (adab) yang harus dipenuhi/ diperhatikan oleh seseorang yang hendak berdo’a. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan atau adab-adab dalam berdo’a :

1. Meluruskan dan mensucikan niat, serta menghadirkan hati ketika berdo’a.

2. Menghadap ke kiblat (HR. Tirmidzi, Thabrani)

3. Hendaknya berdo’a sambil mengangkat tangan dengan telapak tangan terbuka ke atas (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Daud, Hakim)

4. Jangan berdo’a dengan punggung tangan menghadap ke atas, kecuali pada shalat Istisqo, ketika meminta hujan dan dijauhkan dari bala (HR. Abu Daud, Thabrani, Baihaqi, Ibnu Majah)

5. Disunnahkan agar memulai do’a dengan memuji Allah Swt. kemudian dilanjutkan dengan shalawat kepada Nabi Saw (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Hibban, Baihaqi, Hakim)

6. Berdo’a hanya untuk hal-hal yang dihalalkan oleh agama saja. Jangan berdo’a untuk hal-hal yang diharamkan oleh agama (kemaksiatan). (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud)

7. Agar di setiap berdo’a hanya meminta yang baik-baik saja. Jangan sekali-kali berdo’a untuk keburukan orang lain. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud)

8. dalam berdo’a hendaknya memantapkan dalam hati bahwa Allah Swt akan mengabulkan do’a kita. Jangan ada keraguan di hati kita, bahwa Allah tidak akan mengabulkan do’a kita. Apabila kita menyangka Allah tidak akan mengabulkan do’a kita maka sungguh Allah pun tidak akan mengabulkannya karena Allah bergantung pada sangkaan hamba-Nya (HR. Tirmidzi, Hakim)

9. Berusahalah menangis ketika berdo’a, jika tidak bisa menangis maka berpura-puralah menangis (HR. Baihaqi)

10. Setiap do’a boleh diulang sampai tiga kali

11. Do’a dapat dilakukan dengan berjama’ah yaitu seseorang berdo’a dan yang lain mengaminkannya (HR. Abu Daud)

12. Hendaknya diakhiri dengan ‘Aamiin yang berarti “Kabulkanlah, ya Allah”. (HR. Abu Daud)

13. Disunnahkan agar mengaminkan do’a kita walaupun hanya berdo’a sendirian (HR. Ibnu Adi)

14. Yang berdo’a dan yang mengaminkan mendapat ganjaran yang sama.

15. Mengusapkan tangan ke muka selesai berdo’a (HR. Abu Daud, Thabrani, Baihaqi, Ibnu Majah)

16. Rasulullah Saw biasanya dalam berdo’a mendahulukan dirinya sendiri baru kemudian untuk orang lain (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Ahmad, Hakim)

17. Sebelum berdo’a pastikan bahwa apa yang ada di badan kita adalah halal, karena Allah tidak akan menerima do’a orang yang di dalam dirinya ada benda haram.

18. Jangan berdo’a dengan suara terlalu keras atau berlebihan seperti menjerit-jerit. Allah memerintahkan kita agar berdo’a kepada Allah dengan suara yang merendah dan penuh ketawadhu’an (al-Qur’an)

19. Berdo’a harus dengan bersungguh-sungguh dan penuh keyakinan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasa’I)

20. Kemudian, walaupun do’a kita belum diterima Allah, tetapi hendaknya kita mengakui bahwa do’a kita sudah diijabah oleh Allah dengan mengatakan :

سُبْحَانَ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتِ

Artinya :“Segala puji bagi Allah yang dengan segala nikmat-Nya menyempurnakan orang-orang yang shaleh”. (HR. Baihaqi)

21. Jika do’a kita belum diijabah/ dikabulkan maka ucapkan :

اَلْحَمْدُ لِلَهِ مِنْ كُلِّ حَالٍ

“Segala puji bagi Allah pada segala keadaan (HR. Baihaqi)

22. Dianjurkan agar selalu meminta maaf kepada Allah dan sekaligus meminta “afiah” kepada-Nya (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi)

23. Dianjurkan pula dalam berdo’a agar selalu meminta surga dan jika meminta surga mintalah surga firdaus (HR. Thabrani, Hakim)

24. Disabdakan oleh Rasulullah :

“Bahwa barangsiapa yang meminta surga tiga kali, maka surga akan mengatakan :.. Ya Allah masukkanlah ia ke dalam surga .. tiga kali, maka neraka akan berkata : “….. Ya Allah jauhkanlah ia dari neraka ….!”. (HR. Hakim, Nasa’I)

25. Do’a yang paling afdhal adalah do’a seseorang yang untuk saudaranya yang sesama muslim yang tidak ada disampingnya (HR. Ibnu Majah)

26. Disunnahkan memulai do’a dengan menyebut asma’ul husna. Yang sering diucapka Rasulullah adalah “Ya Hayyu ya Qayyum” (HR. Tirmidzi)

27. Tidak dibolehkan berdo’a untuk meminta mati (HR. Bukhari, Muslim, Nasa’I)

28. Baik sekali, jika membaca do’a-do’a yang pernah dibaca dan diajarkan oleh Rasulullah atau do’a para anbiya ‘alaihimusssalam yang terdapat dalam Alquran

29. Hendaknya memahami arti dari kalimat yang kita do’akan. Jangan berdo’a dengan do’a yang kita tidak tahu maksudnya (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)

30. Diperbolehkan berdo’a dengan menggunakan bahasa masing-masing agar dapat memahami arti dari kalimat yang dido’akannya (HR. Abu Daud, Ibnu Majah)

31. Hendaknya berdo’a dengan kata-kata yang ringkas tetapi mempunyai makna yang mendalam dan luas (HR. Bukhari)

32. Hendaknya do’a diiringi dengan usaha untuk memperoleh apa yang dimaksud.

33. Disunnahkan berdo’a ketika mendengar ayam berkokok, karena ia melihat malaikat (HR. Bukhari)

34. Dan disunnahkan membaca ta’awudz ketika mendengar lolongan anjing atua ringkikan keledai, karena ia melihat syaitan (HR. Bukhari)

Waktu Yang Mustajab Untuk Berdo’a :

1. Setelah melaksanakan shalat fardhu lima waktu (HR. Thabrani)

2. Setelah khatam membaca Alquran 30 juz (HR. Thabarani)

3. Ketika sujud dalam shalat. Sujud adalah waktu yang terdekat antara seorang hamba dengan Allah (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’I)

4. Sebelum waktu subuh (HR. Muslim, Abu Daud, Nasa’I)

5. Fii sabilillah, sedang berjuang di jalan Allah (HR. Thabrani)

6. Ketika adzan (HR. Thabrani, Hakim)

7. Ketika turun hujna lebat (HR. Hakim)

8. Antara Adzan dan Iqomat (HR. Abu Daud, Ahmad, Tirmidzi, Nasa’I)

9. Pada sepertiga akhir malam (HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasa’I)

10. Ketika melihat ka’bah (HR. Baihaqi)

11. Ketika berlari antara Shafa dan Marwa (HR. Baihaqi)

12. Ketika wukuf di Arafah (HR. Baihaqi)

13. Ketika melempar Jumrah (HR. Baihaqi)

DO’A DO’A YANG MUSTAJAB

1. Do’a orang yang sedang melaksanakan ibadah haji (HR. Muslim, Baihaqi, Abu Daud)

2. Do’a orang yang sedang sakit (HR. Muslim, Baihaqi, Abu Daud)

3. Do’a seseorang untuk orang lain yang tidak ada di dekatnya. Dan ini adalah do’a yang paling cepat dikabulkan oleh Allah (HR. Thabrani, Tirmidzi)

4. Do’a seorang imam yang adil dan bijakasana (HR. Ibnu Majah)

5. Do’a orang yang dianiaya atau didzalimi. Do’a orang yang teraniaya akan cepat dikabulkan Allah karena antara Allah dengan mereka tidak ada penghalang sama sekali (HR. Ibnu Majah)

6. Do’a orang tua untuk anaknya (HR. Ibnu Majah)

7. Do’a orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir, perjalanannya bukan untuk kemaksiatan (HR. Ibnu Majah, Tirmidzi, Abu Daud, Nasa’I)

8. Do’a orang yang sedang berpuasa (HR. Baihaqi)

9. Do’a orang yang banyak menghabiskan waktunya untuk berdzikir mengingat Allah (HR. Baihaqi)

0 komentar:

Posting Komentar